Dislitbangad Kembangkan Sistem Proteksi Di Tank Scorpion

(Dislitbangad)

Dinamika peperangan di masa mendatang harus diperhitungkan secara cermat, seperti munculnya ancaman yang potensial dihadapi unit Kavaleri adalah serangan dari senjata (rudal) anti tank berpemandu laser. Dan belum lama ini ada kabar dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad), yaitu dimulainya uji fungsi prototipe I Laser Warning System (LWS) yang dipasang pada kubah tank ringan Scorpion 90.

Dikutip dari dislitbang-tniad.mil.id (11/11/2021), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, memimpin pelaksanaan uji Prototipe I LWS. Kegiatan uji ini merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi uji statis diantaranya pengukuran dimensi alat LWS yang terdiri dari panjang, lebar, tinggi dan berat serta jumlah komponen perangkat keras maupun komponen perangkat lunak. Sedangkan untuk uji dinamis, yaitu uji kemampuan dan kelancaran kerja.

LWS yang dimiliki TNI AD saat ini masih sangat terbatas, sedangkan Pussenkav membutuhkan alat LWS yang cukup banyak untuk melengkapi ranpur-ranpur yang dimiliki dalam mendeteksi bidikan laser dari senjata anti tank lawan. Dengan pembuatan LWS diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produksi luar negeri. Uji fungsi LWS di tank Scorpion turut melibatkan PT. Respati Solusi Rekatama selaku industri bidang pertahanan yang melakukan kegiatan litbang pembuatan prototipe I LWS.

(Dislitbangad)

Sistem proteksi berbasis sensor untuk menangkal serangan rudal berpemandu laser sudah jamak dalam dunia kavaleri. Umumnya sistem proteksi jenis ini mengandalkan perangkat yang terdiri dari konsol radar, computer, commander’s control console, command conversion units. Seperti pada Arena Active Protection System yang dipasang pada ranpur BMP-3, berdiri di atas kubah, perangkat ini sejatinya berupa radar yang dapat mendeteksi serangan dari granat berpeluncur roket (RPG) ataupun rudal yang mengarah langsung ke ranpur, melindungi tank dari segala sudut dengan membentuk perisai ledakan yang menghalau lajunya roket atau rudal.

Prinsip kerja dari Arena Active Protection System yaitu dengan radar aktif yang dapat mendeteksi ancaman yang mengarah dari jarak 50 meter. Radar pada kubah tank dapat memindai sasaran proyektil rudal/roket yang melesat dengan kecepatan 70 – 700 meter per detik. Waktu reaksi yang dibutuhkan pada sistem perisai ini adalah 0,07 detik.

Sumber : https://www.indomiliter.com/


Swipe Right or Left 1th Richbean

AYO LAWAN COVID 19

INGAT 3M YA ..! MEMAKAI MASKER, MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK