microsoft office 2021 full version free download
Oktober 18, 2021
Dinamika peperangan di masa
mendatang harus diperhitungkan secara cermat, seperti munculnya ancaman yang
potensial dihadapi unit Kavaleri adalah serangan dari senjata (rudal) anti tank
berpemandu laser. Dan belum lama ini ada kabar dari Dinas Penelitian dan
Pengembangan TNI AD (Dislitbangad), yaitu dimulainya uji fungsi prototipe I
Laser Warning System (LWS) yang dipasang pada kubah tank ringan Scorpion 90.
Dikutip dari
dislitbang-tniad.mil.id (11/11/2021), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan
TNI AD Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, memimpin pelaksanaan uji Prototipe I
LWS. Kegiatan uji ini merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi uji statis
diantaranya pengukuran dimensi alat LWS yang terdiri dari panjang, lebar,
tinggi dan berat serta jumlah komponen perangkat keras maupun komponen
perangkat lunak. Sedangkan untuk uji dinamis, yaitu uji kemampuan dan
kelancaran kerja.
LWS yang dimiliki TNI AD saat
ini masih sangat terbatas, sedangkan Pussenkav membutuhkan alat LWS yang cukup
banyak untuk melengkapi ranpur-ranpur yang dimiliki dalam mendeteksi bidikan laser
dari senjata anti tank lawan. Dengan pembuatan LWS diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan terhadap produksi luar negeri. Uji fungsi LWS di tank Scorpion
turut melibatkan PT. Respati Solusi Rekatama selaku industri bidang pertahanan
yang melakukan kegiatan litbang pembuatan prototipe I LWS.
Sistem proteksi berbasis
sensor untuk menangkal serangan rudal berpemandu laser sudah jamak dalam dunia
kavaleri. Umumnya sistem proteksi jenis ini mengandalkan perangkat yang terdiri
dari konsol radar, computer, commander’s control console, command conversion
units. Seperti pada Arena Active Protection System yang dipasang pada ranpur
BMP-3, berdiri di atas kubah, perangkat ini sejatinya berupa radar yang dapat
mendeteksi serangan dari granat berpeluncur roket (RPG) ataupun rudal yang
mengarah langsung ke ranpur, melindungi tank dari segala sudut dengan membentuk
perisai ledakan yang menghalau lajunya roket atau rudal.
Prinsip kerja dari Arena
Active Protection System yaitu dengan radar aktif yang dapat mendeteksi ancaman
yang mengarah dari jarak 50 meter. Radar pada kubah tank dapat memindai sasaran
proyektil rudal/roket yang melesat dengan kecepatan 70 – 700 meter per detik.
Waktu reaksi yang dibutuhkan pada sistem perisai ini adalah 0,07 detik.
Sumber : https://www.indomiliter.com/