Kisruh Tentang Kapal Selam, “Australia Pastikan AUKUS Bukan Pakta Pertahanan”

Jakarta - Will Nankervis Duta Besar Australia untuk ASEAN memastikan kemitraan keamanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat  (AUKUS), bukan aliansi atau pakta pertahanan. AUKUS adalah wadah yang memungkinkan ketiga negara berbagi teknologi dan kemampuan dengan lebih baik.

Menurut Nankervis, dalam lingkungan strategis yang berubah cepat, maka partisipasi Australia dalam AUKUS akan memperkuat kemampuan pihaknya dalam bekerja sama dengan mitra regional untuk mendukung stabilitas dan keamanan regional. Nankervis meyakinkan, kesepakatan ini tidak mengubah komitmen Australia terhadap ASEAN maupun dukungan berkelanjutan Australia di kawasan yang dipimpin ASEAN.

Kisruh ini bermula ketika Australia memutuskan menghentikan pengadaan kapal selam diesel dari Prancis, yang bernilai USD 40 miliar (Rp 570 miliar). Sebagai gantinya, Australia ikut perjanjian dengan Amerika Serikat dan Inggris (AUSKUS) untuk pengadaan 8 kapal selam nuklir.

Prancis kecewa dengan keputusan itu dan mengklaim tidak diberi tahu kalau perjanjian yang diteken pada 2016 lalu akan dibatalkan.

Sedangkan Indonesia menyampaikan keprihatinan atas rencana Australia membangun armada kapal selam bertenaga nuklir karena ini menunjukkan berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan

“Kami berkomitmen untuk terus mendorong kawasan yang damai dan aman dengan ASEAN sebagai pusatnya, dan untuk melengkapi dan memperkuat rancangan yang telah ada, yang dipimpin oleh ASEAN,” kata Nankervis. 

Sebagai negara dengan tiga samudra yang bergantung pada perdagangan internasional lintas laut, kapabilitas angkatan laut Australia sangat penting. Untuk inisiatif pertama di bawah kemitraan AUKUS, Australia akan membangun armada kapal selam bertenaga nuklir, dan memanfaatkan keahlian dari Amerika Serikat dan Inggris.

Akan tetapi, walaupun kapal selam ini akan bertenaga nuklir, kapal selam ini tidak akan membawa senjata nuklir. Australia tidak sedang dan tidak akan mencari senjata semacam itu. Nankervis mengatakan Australia juga tidak berusaha membangun kemampuan nuklir sipil. Australia tetap teguh mendukung Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).

Australia akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap kewajiban NPT kami sebagai Negara Non-Senjata Nuklir. Australia tetap berkomitmen untuk memperkuat kepercayaan internasional terhadap integritas rezim non-proliferasi internasional, dan menegakkan kepemimpinan global kami dalam bidang ini.

Sebagai pihak dalam Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, Australia memahami pentingnya Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara bagi negara-negara Asia Tenggara.

Australia akan selalu memastikan tindakan kami mendukung perjanjian penting ini. Australia adalah pendukung kuat tatanan maritim berbasis aturan. Kami mendukung semua negara untuk dapat menggunakan hak dan kebebasan mereka sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Australia akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap kewajiban NPT-nya sebagai Negara Non-Senjata Nuklir. Nankervis juga mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk memperkuat kepercayaan internasional terhadap integritas rezim non-proliferasi internasional, dan menegakkan kepemimpinan global kami dalam bidang ini.

Sebagai pihak dalam Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, Australia memahami pentingnya Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara bagi negara-negara Asia Tenggara. Dengan begitu, Australia akan selalu memastikan tindakannya mendukung perjanjian penting ini.

source : https://dunia.tempo.co/


Swipe Right or Left 1th Richbean

AYO LAWAN COVID 19

INGAT 3M YA ..! MEMAKAI MASKER, MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK