microsoft office 2021 full version free download
Oktober 18, 2021
Selain Indonesia, rupanya ada
negara lain di Asia Tenggara yang mengidamkan memiliki jet tempur stealth F-35
Lightning II. Saat Wakil Menteri Pertahanan RI dijabat Wahyu Sakti Trenggono,
sempat tersiar kabar bila Indonesia idealnya bisa mendapatkan F-35, terlebih
bila pengadaan jet tempur Sukhoi Su-35 akhirnya batal. Alasan Wamenhan cukup
bisa dimengerti, pasalnya dengan kemungkinan ‘batal’-nya pengadaan Su-35, maka
kekuatan udara Indonesia menjadi inferior dibandingkan Singapura dan Australia.
Dan kabar terbaru datang dari
pernyataan KSAU Thailand Marsekal Naphadej Thupatemi, yang baru menjabat pada 1
Oktober 2021. Dikutip dari shephardmedia.com (13/10/2021), orang nomer satu di
Royal Thai Air Force (RTAF) itu mengungkapkan bahwa ia tertarik untuk
mengakuisisi F-35. Pernyataan itu disampaikan saat Thupatemi mengumumkan
pembentukan komite pertahanan baru yang akan beroperasi dalam 1 tahun ke depan.
“F-35 adalah jet tempur generasi kelima, dan ideal untuk menggantikan armada
F-16 di masa mendatang,” ujar Naphadej Thupatemi.
Sejauh ini, belum pernah ada
tawaran dari Amerika Serikat untuk akuisisi F-35. Seperti halnya Indonesia, AS
lewat Lockheed Martin justru menawarkan F-16 Block 70 (Viper) ke Thailand. Oleh
Washington, F-16 Viper dipadandang lebih familier untuk kebutuhan AU Thailand,
dan yang terpenting budget-nya terjangkau.
Keinginan Indonesia dan
Thailand untuk bisa memiliki F-35 tidak terlepas dari perlakuan ‘berat sebelah’
AS kepada Singapura. Seperti diketahui, Singapura telah mendapat restu dari AS
untuk membeli F-35B Lightning II. Singapura resminya telah mengorder empat unit
F-35B, dengan opsi untuk menambah delapan unit. Pengiriman unit perdana F-35B Singapura
dijadwalkan mulai tahun 2026.
US Department of State dan
Defense Security Cooperation Agency (DSCA) telah menyetujui rencana akuisisi 12
unit F-35B ke Singapura senilai US$2,5 miliar.
AU Singapura juga telah
mengajukan permintaan kepada AS, agar dapat menggunakan Lanud Luke di Arizona
sebagai lokasi pelatihan bagi calon pilot F-35B. Bersamaan dengan itu,
Singapura juga meminta agar Lanud Luke dapat digunakan sebagai lokasi
penyimpanan stock armada F-16 yang tak digunakan.
Kembali ke obsesi KSAU
Thailand, Marsekal Naphadej Thupatemi menyebutkan, bahwa AU Thailand telah
memiliki proyek pengadaan jet tempur pengganti F-16ADF, dimana proyek akan
dimulai sekitar tahun 2023-2024 untuk lot 1 dan tahun 2025 – 2026 untuk lot
kedua. Namun, karena krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, AU
Thailand memprediksi anggaran militer tidak akan kembali ke titik yang sama
hingga setidaknya tahun 2027, yang artinya akan menghalangi niatan Thailand
untuk mencari pengganti armada F-16.
Lepas dari itu, sebenarnya
varian F-35B ideal untuk diakuisisi oleh AL Thailand, terlebih Thailand masih
mengoperasikan kapal induk HTMS Chakri Naruebet. Sejak tahun 2006, AL Thailand
telah memensiunkan armada AV-8S Matadors, menjadikan HTMS Chakri Naruebet kini
beroperasi tanpa dukungan jet tempur.
Sumber : https://www.indomiliter.com/