microsoft office 2021 full version free download
Oktober 18, 2021
Pemerintah Thailand rupanya
berniat betul untuk memberdayakan industri pertahanan di dalam negerinya,
alih-alih menerima tawaran pengadaan ranpur amfibi dari luar negeri,
Kementerian Pertahanan Negeri Gajah Putih itu justru memilih ranpur APC amfibi
produksi perusahaan dalam negeri untuk kebutuhan Korps Marinir.
Mengutip sumber dari
armyrecognition.com (3/9/2021), ranpur produksi dalam negeri yang dipilih
Kementerian Pertahanan Thailand adalah Panus R600, yaitu ranpur lapis baja
beroda ban 8×8 rancangan Panus Assembly Co Ltd, sementara diproduksi oleh
Preecha Thavorn Industry. Pada 25 Maret 2021, Panus R600 telah meraih
sertifiksi dari Armament Standard Committee of the Ministry of Defense.
Keputusan Kemhan Thailand
tentu menjadi berita yang tidak mengenakan Cina, pasalnya Cina juga menawarkan
solusinya di kelas ranpur amfibi beroda ban. Ukraina disebutkan sejak tahun
2010 telah memasok ranpur BTR-3 Marinir Thailand, dan Cina ingin menggantikan
posisi BTR-3 dengan ranpur VN1 8×8. Kabarnya, pada awal tahun ini Cina sempat
mengirimkan 38 unit VN1 ke Thailand, meskipun dari kontrak yang ditandatangani
pada tahun 2017, berjummlah total 75 unit VN1.
Dari spesifikasi, Panus R600
punya berat 25 ton, panjang 8,4 meter, lebar 3,2 meter dan tinggi 2,75 meter.
Ranpur ini punya ground clearance 500 mm. Sebagai sumber tenaga, dipercayakan
pada mesin diesel Cummins bertenaga 600 hp yang dikombinasikan transmisi
otomatis 6 percepatan Allison 4500. Dengan kapasitas bahan bakar penuh, Panus
R600 dapat menjelajah hingga 800 km, sementara kecepatan maksimum di jalan raya
110 km per jam.
Panus R600 dapat di setting
untuk berpenggerak dengan formula 8×8 dan 8×4. Sebagai ranpur amfibi, Panus R600
dengan dua propeller mampu melaju di air dengan kecepatan 14 km per jam. Dari
kapasitas, Panus R600 dengan dua awak dapat membawa 20 personel. Level
perlindungan balistik dibuat dengan standar Stanag 4569 level 2 atau level 3.
Panus R600 dibekali dengan kanon kaliber 30 mm buatan Aselsan Turki. Namun
untuk komponen bodi, kabarnya beberapa materialnya dibuat oleh Cina.
Prototipe R600 pertama kali
diuji di lokasi uji Korps Marinir Kerajaan Thailand di Provinsi Kanchanaburi
pada Agustus 2019. Dengan spesifikasi yang disebutkan di atas, Panus R600
dijual per unit seharga 6o juta baht atau setara US$1,97 juta. (Bayu Pamungkas)
Sumber : https://www.indomiliter.com/