Gantikan MiG-29K Di Kapal Induk, Angkatan Laut India Menantikan Jet Tempur HAL TEDBF

 

Setelah meluncurkan Tejas MK1 Navy, Hindustan Aeronautics Limited (HAL) rupanya tak berhenti untuk mengembangkan jet tempur untuk kebutuhan Angkatan Laut India. Ada segmen yang harus diisi untuk penempatan jet tempur utama di armada kapal induk. Bila Tejas MK1 Navy adalah penempur single engine yang masuk kategori Light Combat Aircraft (LCA), maka di masa depan AL India membutuhkan penempur twin engine.

Penempur twin engine di AL India saat ini memang sudah ada, yaitu MiG-29K yang dioperasikan di kapal induk INS Vikramaditya dan yang sedang dipersiapkan di kapal induk terbaru, INS Vikrant. Punya bagian ekor mesin yang mirip dengan Dassault Rafale-M, inilah program HAL Twin Engine Deck Based Fighter (TEDBF) – yakni penempur bermesin ganda, menggunakan canard, bersayap delta, beroperasi di kapal induk dan punya kemampuan multirole combat aircraft.

HAL TEDBF dirancang oleh Aeronautical Development Agency (ADA) dan nantinya akan diprodusi Hindustan Aeronautics Limited. Bagi AL India, TEDBF dikedepankan untuk menjalankan misi air supremacy, air interdiction, anti access/area denial, anti-ship strike, electronic warfare sampai mendukung misi air refueling dengan teknik buddy to buddy. Persisnya kemunculan HAL TEDBF memang dipersiapkan guna menggantikan MiG-29K buatan Rusia.

Program HAL TEDBF baru diresmikan pada tahun 2020, kemunculan program TEDBF tak lepas dari ketidakpuasan AL India pada operasional HAL Tejas yang bermesin tunggal. Model mockup TEDBF pertama kali diperlihatkan HAL dalam ajang Aero India 2021. Pemerintah India pun telah memberi lampu hijau pada program TEDBF yang masuk dalam payung Multi-role Carrier Borne Fighters (MRCBF), dimana telah dikucurkan dana pengembangan sebesar 13.000 crore.

Kabarnya, prototipe perdana TEDBF akan terbang pada tahun 2026, sementara jadwal penyerahan perdana ke AL India pada tahun 2032.

Desain twin engine diharapkan dapat memberikan kinerja lepas landas yang lebih pendek dari kapal induk AL India yang menganut teknik Short Take-off But Arrested Recovery (STOBAR), dimana jet tempur lepas landas dengan ski-jump. Sebagai pesawat tempur yang berbasis di kapal induk, sudah pasti TEDBF akan mengusung model sayap lipat untuk memudahkan penyimpanan.

HAL TEDBF rencananya akan mengadopsi dua unit mesin General Electric F414 afterburning turbofan. Kecepatan maksimum jet tempur ini dipatok Mach 1.6 dan mampu terbang sampai ketinggian 18.000 meter. HAL dalam desainnya akan memasang radar AESA LRDE Uttam yang merupakan produksi India.

Secara umum, HAL TEDBF punya panjang 16,3 meter, lebar bentang sayap 11,2 meter dan 7,6 meter (saya dilipat). Penempur ini ditaksir punya bobot maksimum saat tinggal landas 26 ton.

Meski India berpihak penuh pada kemajuan dan pengembangan alutsista di dalam negeri, namun dari luar negeri sudah ada yang berusaha mendekati AL India untuk pengadaan program jet tempur twin engine, yakni Boeing yang beberapa waktu lalu telah menawarkan F/A-18 Super Hornet, bahkan Boeing telah membuktikan kemampuan Super Hornet untuk lepas landas menggunakan ski-jump.

Dan dari 150 kali pengujian pada teknik STOBAR, disebut F/A-18 Super Hornet telah berhasil dengan cukup baik. Ini artinya tidak ada hambatan teknis untuk pemasaran Super Hornet ke negara yang tengah memadu konflik dengan Cina dan Pakistan ini. (Gilang Perdana)

Sumber : https://www.indomiliter.com/


Swipe Right or Left 1th Richbean

AYO LAWAN COVID 19

INGAT 3M YA ..! MEMAKAI MASKER, MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK