Cina Kembali Membuat Kejutan CH-6, Drone Tempur HALE Pertama Dengan Dua Mesin Jet

 

Cina kembali membuat kejutan di lini drone tempur – Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) berkualifikasi High Altitude Long Endurance (HALE). Setelah ada Soar Dragon yang pertama kali terekam kamera pada tahun 2011 dan CH-5 yang terbang perdana pada Agustus 2015, kali ini dari persiapan ajang akbar Zhuhai AirShow 2021, Beijing merilis prototipe drone tempur HALE dengan dimensi yang lebih besar dan pertama kalinya Cina meluncurkan drone HALE dengan dua mesin jet.

Dari sumber media lokal, drone yang dimaksud diberi label CH-6 (Cai Hong/Pelangi) hasil rancangan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). Peran yang dikedepankan dari CH-6 adalah untuk pengumpulan intelijen, dukungan dan peran serangan udara ke permukaan.

CH-6 terlihat hampir seperti CH-5 yang diperbesar secara drastis, tetapi konfigurasi belakangnya sangat berbeda dari desain sebelumnya. CH-6 mengadopsi setup T-tail tinggi, dengan dua mesin jet dipasang di atas bagian ekor berdampingan. Sayap panjang mid-set drone juga sedikit tersapu dan seluruh paket berada di atas landing gear yang tinggi. Drone ini juga memiliki tepi seperti garis-chine yang menonjol di sekitar badan pesawat berbentuk elips.

Menurut China-Arms.com, yang mengklaim memiliki informasi dasar tentang CH-6 di AirShow, disebutkan bahwa drone HALE twin-jet ini punya berat maksimum saat tinggal landas 7,8 ton. Untuk misi pengintaian, CH-6 dapat membawa payload maksimum 300 kg, sementara untuk misi kombatan dengan dibekali persenjataan, payload-nya bisa mencapai 2 ton. Sudah barang tentu kapasitas payload terkait dengan settingan kapasitas bahan bakar dan tentunya berimbas pada endurance dan jarak jelajah. Untuk misi pengintaian, kapasitas bahan bakarnya 3,42 ton atau 1,72 ton untuk misi serangan.

Dari dimensi, CH-6 punya panjang 15 meter, lebar bentang sayap 20,5 meter dan tinggi 5 meter. Dari sisi performa, CH-6 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 800 km per jam dan kecepatan jelajah 500 km per jam, sementara ketinggian terbangnya maksimum 12.000 meter dan ketinggian jelajah 10.000 meter dari atas permukaan laut.

Dalam misi pengintaian, CH-6 punya endurance terbang selama 20 jam, sedangkan dalam misi kombatan endurance mencapai 8 jam. Jarak jelajah pun ada perbedaan mencolok antara dua misi tersebut, dengan kapasitas bahan bakar lebih besar, misi intai CH-6 maksimum sejauh 12.000 km atau melorot sejauh 4.500 km untuk misi intai serang.

Meski belum diketahui tipe mesin jet yang dipasang, disebutkan CH-6 punya kecepatan menanjak maksimum 20 meter per detik. Bicara radius tempur, dengan payload 2 ton maka combat radius-nya mencapai 300 Km.

Sumber : https://www.indomiliter.com/


Swipe Right or Left 1th Richbean

AYO LAWAN COVID 19

INGAT 3M YA ..! MEMAKAI MASKER, MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK